TOKOH-TOKOH ISLAM DALAM ILMU PENGETAHUAN

   Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Nama saya Rima Dwi Damayanti dari kelas X IPS 4 SMA CENDERAWASIH 1 JAKARTA, ingin membuat sebuah blog yang berisi tentang para tokoh-tokoh ilmuwan Islam. 

   Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak sarjana dan ilmuwan yang sangat hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat dilihat pada para tokoh ilmuwan islam ialah mereka tidak sekadar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.

Berikut adalah para tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang mendunia:


Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī



   Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad.

Ia dikenal atas risalah nya tentang aljabar dan angka india. Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke-12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.



Abu Raihan Al-Biruni 



   Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Pada tanggal 4 September 973 dan meninggal dunia pada tanggal 13 Desember 1048 di umur 75 tahun. 

Ia merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli geografi, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.

•Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari.


•Ketika berusia 22 tahun, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, "Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.


•Ketika berusia 27 tahun, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh dia (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah.


•Dia membuat penelitian mengenai jari-jari bumisenilai 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16).



Umar Khayyām

   Umar Khayyām dilahirkan di Nishapur, Iran pada tanggal 18 Mei 1048 dan meninggal dunia pada tanggal 4 Desember 1131. Nama aslinya adalah Ghiyātsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim Khayyāmi Nisyābūri (غياث الدين ابو الفتح عمر بن ابراهيم خيام نيشابوري). Khayyām berarti "pembuat tenda" dalam bahasa Persia.

Pada masa hidupnya, ia terkenal sebagai seorang matematikawan dan astronom yang berhasil mengoreksi kalender persia. Pada 15 Maret 1079, Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi (1072-1092) memberlakukan kalender yang telah diperbaiki Umar, seperti yang dilakukan oleh Julius Caesar di Eropa pada tahun 46 SM dengan koreksi terhadap Sosigenes, dan yang dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada Februari 1552 dengan kalender yang telah diperbaiki Aloysius Lilius (meskipun Britania Raya baru beralih dari Kalender Julian kepada kalender Gregorian pada 1751, dan Rusia baru melakukannya pada 1918).

Dia pun terkenal karena menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran. 



Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi

    Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi tau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. 

Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. ar-Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri.



Abu Ali Muhammad al-Hasan bin



   Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haitsam (Bahasa Arab:ابو علی، حسن بن حسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitsam (lahir di Bashrah) ,tahun 965 - dan meninggal di Qahirah tahun 1039 pada umur 74 tahun), dibarat lebih dikenal dengan nama Alhazen. Adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah memberikan banyak inspirasi pada ahli sains barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. 


   Setelah melihat banyaknya para tokoh ilmuwan Islam terdahulu yang mendunia, membuat kita berpikir sejenak. Mengapa zaman sekarang sudah jarang sekali para Ilmuwan Islam yang mendunia. Mengapa generasi pada zaman sekarang tidak lagi menemukan penemuan-penemuan yang hebat seperti ilmuwan Islam pada zaman dahulu? 

   Sangat disayangkan, zaman sekarang sedikit sekali umat-umat Islam yang mementingkan ilmu pengetahuan. Mungkin hal ini disebabkan oleh berkembangnya teknologi yang dibuat oleh para tokoh dari umat agama lain. 

   Maka dari itu, kita sebagai umat islam harus selalu senantiasa belajar ilmu-ilmu pengetahuan yang baru. Jangan selalu bergantungan dengan teknologi asing. Kita sebagai umat islam juga harus bisa membuktikan bahwa umat islam pada zaman sekarang bisa membuat hal-hal yang hebat, bukan hanya pada zaman dahulu saja. Dengan begitu umat islam juga akan bisa dikenal didunia dengan keahlian-keahlian yang baru juga. 



RIMA DWI DAMAYANTI

X IPS 4

Komentar